يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ أَطِيعُواْ اللّهَ وَأَطِيعُواْ الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنكُمْ فَإِن تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللّهِ وَالرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلاً 

“Hai orang-orang yang beriman taatilah Allah dan taatilah rasul serta ulil amri di antara kalian. Kemudian apabila kalian berselisih tentang suatu perkara maka kembalikanlah kepada Allah (al-Qur’an) dan rasul (As Sunah) jika kalian beriman kepada Allah dan hari akhir. Hal itu lebih baik untuk kalian dan lebih bagus hasilnya.”

(QS. An Nisaa’ [4]: 59)

Kamis, 04 Februari 2010

4 CALON MURID YANG PINTAR

empat orang lelaki memasuki majlis yang di bawahi oleh seorang Maha Guru Sufi,
Mereka berniat untuk ikut kedalam peramalan untuk mengikuti ajaran-ajarannya.

Ketika Sang Maha Guru keluar dan berjalan menuju mihrabnya,entah karena sebab apa Sang Maha Guru memarahi salah seorang abdinya dengan suara keras,melihat kejadian itu salah seorang calon murid langsung pergi dari tempat duduknya dan keluar dari majlis tersebut,karena dia menilai ‘tidaklah pantas seorang yang dipandang sebagai panutan membentak pengikutnya dengan suara yang keras seperti itu ’

Lalu seorang salik mendatangi calon yang kedua dan membisikan sesuatu kepada calon tersebut (atas perintah Maha Guru) “apakah kamu tau bahwa Guru Besar yang akan kau ikuti adalah seorang penipu ?” dan calon kedua itu sangat terkejut ,lalu segera menarik diri dari perkumpulan setelah mendapatkan pernyataan itu.

Setelah Sang Maha Guru duduk di sempurna di mihrabnya,seketika itu pula sang Maha Guru sambil tersenyum mengedipkan satu matanya tertuju kepada seorang jama’ah wanita yang duduk jauh di belakang (itu merupakan kode untuk menyiapkan jamuan untuk para tamunya).murid wanita itu pun membalas senyum Sang Guru dan segera pergi kebelakang untuk menyiapkan sajian.tapi calon ketiga beranggapan bahwa Guru ini menunjukan kegenitan yang merupakan sikap tak senonoh di hadapan semua murid-muridnya ,maka calon ketigapun undur diri.

Tinggal calon ke empat yang tersisa.dia diajak untuk bercakap-cakap oleh Sang Guru,akan tetapi hanya sekitar basa-basi yang tak ada hubunganya dengan keagamaan,dunia Sufi,atau kajian Qur'an maupun hadist,,,bahkan hanya omong kosong untuk waktu yang demikian lama.hingga akhirnya si calon kehilangan hasratnya untuk belajar dan dia pun segera meninggalkan perkumpulan itu.

Ketika semua calonya telah pergi,Maha Guru memberikan pelajaran kepada murid-muridnya…
“pelajaran yang pertama adalah tentang prinsip:jangan pernah menilai hal-hal yang fundamental dengan pengelihatanmu ,yang kedua :jangan pernah menilai hal-hal yang amat penting dengan dasar mendengarkan dari orang lain ,yang ketiga: jangan menilai sikap seseorang yang notabene kitapun tidak tau maksud sebenarnya. Yang ke empat: jangan pernah menilai sesuatu dengan dasar kwantitas pembicaraan ” . kemudian Sang Maha Guru mengajukan “siapa yang ingin bertanya mengenai pelajaraan malam ini?”

Lalu seorang salik mengacungkan tanganya “ampun Guru ,mengapa para calon tadi tidak di berikan pelajaran tentang ini?...” . Sang Maha Guru berkata “Aku berada disini untuk memberikan pengetahuan yang jauh lebih tinggi daripada ilmu-ilmu pengetahuan yang telah mereka ketahui ,Aku hanya membagikan pelajaran untuk orang-orang yang sunguh-sungguh menginginkan pelajaran dan pengetahuan , bukan untuk mengajarkan sesuatu yang berharga untuk orang-orang yang merasa telah mengetahui segala kebenaran dan sengaja datang ke sini dengan niat membanding-bandingkan pengetahuan”.


JELATANG



Salam Penuh Cinta Untuk Semua PeCinta-Nya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar