Oleh :Quantumillahi
Kisah ini adalah cerita Prof. DR. H.S.S. Kadirun Yahya (Bapak Prof) dalam menghadapi tekanan pandangan miring seorang muslim yang disampaikan oleh seseorang tokoh partai terlarang di Indonesia yang sangatt terkenal sebut saja “Dna“.
Dalam suatu rapat nasional bersama pimpinan-pimpinan nasional, bersamaan dengan itu, Bapak Prof bertemu dengan Dna, Bapak Prof ingin menunjukkan bahwa seorang muslim yang sejati, jenius, tangguh dan bijak yang sebenarnya, bukanlah sosok yang lemah, asusila, sombong, angkuh dan congkak, yang dikiaskan dalam cerita berikut:
Zaman dahulu kabarnya binatang bisa berbicara dan bercakap-cakap. Kata shahibul hikayat, Ada dua binatang sedang berbincang-bincang antara Babi hutan dan Kancil. Babi ini agak sedikit congkak karena ke“GR“an mempunyaii taring yang menurutnya sangat kuat, kokoh dan tangguh. Tentunya kehebatan kekuatannya ini membuat si babi ini ingin menantang siapa saja yang hebat selain dirinya. Si Babii mendengar-dengar dari semua warga hutan bahwa “manusia adalah makhluk yang sangat tangguh di hutan ini“. Nah dia ingin sekali menguji coba kehebatan sang Manusia ini. Pembicaraan Babi dengan kancil, “ Ada yang namanya manusia itu katanya hebat sekali dan selalu menang kalau beradu dengan binatang manapun, aku tidak percaya dan ingin mencoba bertanding dengannya, benarkah demikian cil..?” Maka kancil berkata, “Itu benar Babi, jangan coba-coba kau melawan dia” “Tapi, aku punya taring yang kuat ini dan kekuatan yang luar biasa, kalau dibuat menyeruduk, maka kiranya mampus yang namanya manusia itu.” kancil berkata, “Benarkah engkau akan mencoba bertarung dengan dia”tanya si kancil. “Iya betul, kalau tidak ada bukti aku tidak akan percaya dengan kesaktian manusia” sahut Babi. “Oh..iya, kebetulan ada jalan yang biasa dilewati manusia dan mari kita ke sana bersama” kata kancil. “Oh…iya mari,” jawab Babi. “Tapi begini Babi, kalau nanti ada manusia yang lewat aku akan beritahu dan jangan engkau menyerang sebelum aku bersembunyi terlebih dulu di sumber air di ujung hutan ini, ya” kata kancil. “Oh ya, baiklah kalau begitu” kata Babi. A Kedua binatang itu bersembunyi dibalik rerumputan di pinggir jalan. Hari yang masih pagim, lewatlah seorang anak sekolah berusia 9 tahun berangkat ke sekolah melewati pinggiran hutan. Bertanya si Babi itu kepada kancil, “ Apakah seperti itu Cil, si manusia?”. “Bukan, itu bukan manusia tetapi masih bakal manusia” jawab kancil. Pada siang hari seorang nenek tua renta berjalan melewati jalan yang diperhatikan oleh si kancil dan babi, nenek tersebut sedang mengumpulkan ranting-ranting di sekitar jalan yang dilewatinya lalu babi bertanya lagi “Hai kancil, itukah manusia?” maka kancil menjawab dengan santainya, “itu mantan manusia, bukan dong” Menjelang mendekati sore hari, lewatlah seorang pemburu, yang menyandang “senapan berloop dua” (sejenis senjata laras panjang dipanggul di punggungnya) dengan sangkur yang terselip di pinggangnya. Lalu bertanya si babi pada si kancil, “Apa itu yang disebut manusia?”. “Oh ya betul, itulah yang dinamakan manusia itu. Tapi jangan kau menyerang dulu, aku akan menyingkir dulu baru nanti kalau aku memberi aba-aba serang, kamu baru melakukan penyerangan” jawab kancil. “Oh iya, baiklah” kata babi.” manusia itu pun mulai dekat jaraknya dengan babi. Maka kancil memberi aba-aba “Siap tempur” seketika itu babi menyerang manusia, begitu pemburu itu mengetahui babi akan menubruk dengan taringnya, maka dengan secepat kilat pemburu itu mencabut pedangnya yang ada di pinggangnya lalu diayunkan ke kepala babi maka putuslah telinga babi tersebut, setelah akan balik menyerang, maka ditariklah pelatuk senapannya maka remuklah kaki depan babi, lalu ia lari sambil tertatih-taih menuju tempat kesepakatan sewaktu sebelum melakukan penyerangan.. Si kancil menyapa babi yang sedang merintih kesakitan. Menanyakan bagaimana kabar dari pertempuran yang baru terjadi. Maka babi bercerita “Ya memang hebat manusia itu, seperti katamu. Bagaimana tidak hebat… ketika aku akan menubruknya dengan taringku ini, tiba-tiba ia mencabut tulang rusuknya lalu ia menebas telingaku hingga putus seperti yang kau lihat sekarang. Ketika aku akan berbalik akan menerjangnya lagi maka seketika itu ia mengambil tulang punggungnya hingga remuklah kaki depanku maka aku sampai tidak bisa berjalan seperti ini. Maka aku mengakui manusia itu hebat.”
Begitu cerita Bapak Prof.
Kepada Dna “Hai sdr Dna, jika anda selalu mengkritik tentang Islam yang selalu kurang di pola pikir anda, inilah produk Islam yang seutuhnya (sambil Bapak Prof menunjukkan dirinya kepada Dna), manusia sang pemburu seperti cerita tadi, muslim seutuhnya tidak sama dengan yang anda nilai” begitulah sentilan Bapak Prof kepada Dna.
Dan benar-benar tersentak dengan teguran Bapak Prof yang serius menantang Dna dalam pembuktian sebagai insan Illahi yang seutuhnya, yang sebelumnya Dna anggap sebagai bualan dan khayalan saja. Dna benar-benar diam seribu bahasa menerima tantangan Bapak Prof yang terkenal dengan kecendekiawannya, kejendralannya, kealimannya dan kehebatan-kehebatan yang lain.
Asal-usul cerita itu dikeluarkan karena Dna mencibir agama Islam. Ia melihat “Seorang anak pak kiyai meminum-minuman keras, seorang pak haji doyan wanita, seorang ustad doyan korupsi, seorang beragama merampok dan lain-lain. Kalau itu, apa guna agama Islam itu? Islam sebagai agama candu belaka, tak ada artinya apa-apa, mendingan tak beragama dan ikut komunis atau atheis tak berTuhan”. Mendengar perkataan Dnat itu, maka Bapak Prof menyampaikan cerita kiasnya itu untuk benar-benar membuktikan produk Islam yangg seutuhnya tersebut sebagai sosok insan Illahi kamil mukamil.
Di atas adalah perbedaan sebagai tamsilan bagi orang yang sudah menjalankan Islam secara kaffah/komplit/lengkap yang tentunya mempraktekkannya dengan metode yang smart sehingga mengeluarkan energi dan power yang rahmatan lil alamin kepada sekitarannya.
Kesungguhan dan kesabaran untuk mengasah intan yang telah diberikan oleh Allah SWT di dalam diri kita semua, sehingga kilaunya saja sudah membuat hati semua insan tertarik untuk mencoba memegangnya dan memilikinya.
http://quantumillahi.wordpress.com/2010/07/21/inilah-manusia-seutuhnya-itu/
JELATANG
Salam Penuh Cinta Untuk Semua PeCinta-Nya
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ أَطِيعُواْ اللّهَ وَأَطِيعُواْ الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنكُمْ فَإِن تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللّهِ وَالرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلاً
“Hai orang-orang yang beriman taatilah Allah dan taatilah rasul serta ulil amri di antara kalian. Kemudian apabila kalian berselisih tentang suatu perkara maka kembalikanlah kepada Allah (al-Qur’an) dan rasul (As Sunah) jika kalian beriman kepada Allah dan hari akhir. Hal itu lebih baik untuk kalian dan lebih bagus hasilnya.”
(QS. An Nisaa’ [4]: 59)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar