يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ أَطِيعُواْ اللّهَ وَأَطِيعُواْ الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنكُمْ فَإِن تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللّهِ وَالرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلاً 

“Hai orang-orang yang beriman taatilah Allah dan taatilah rasul serta ulil amri di antara kalian. Kemudian apabila kalian berselisih tentang suatu perkara maka kembalikanlah kepada Allah (al-Qur’an) dan rasul (As Sunah) jika kalian beriman kepada Allah dan hari akhir. Hal itu lebih baik untuk kalian dan lebih bagus hasilnya.”

(QS. An Nisaa’ [4]: 59)

Selasa, 13 Juli 2010

MUDAHNYA MENGELUH...SULITNYA BERSYUKUR

aku kesal...
aku hanya mendapat 10 karung beras yang bisa dipanen dari lima petak sawahku...
padahal tanggungan ku banyak...
aku memiliki  3 anak yang setiap harus ku beri makan...

sedangkan si fulan tetangga ku kerjanya hanya begitu-gitu saja,,
dia hanya memiliki 3 petak sawah,,
tapi dia bisa memanen hingga 7karung beras..

aku benci bila melihat sifulan memiliki istri yang begitu setia...
dan gigih dalam menjalani hidup bersama...
sedangkan pasanganku...marah-marah melulu..

mengapa dia selalu bisa jadi pemimpin untuk orang-orang disekelilingnya...
sedangkan si fulan tak pernah memberikan benda apapun untuk orang-orang itu...
tapi aku...
aku selalu memberikan sumbangan terbesar untuk setiap kegiatan...
tapi mengapa aku kalah dimata orang-orang...
mereka benar-benar tak pandai menilai..

sifulan memiliki taman yang indah di depan gubuknya...
tapi aku...istanaku ini begitu gersang...
tukang taman ku memang bodoh...
aku harus memberinya pelajaran..


oooh...TUHAN...
aku sudah berusaha mati-matian...
aku sudah mendoa setiap malam untuk mobil kelimaku..
tapi mengapa kau lebih dulu mengabulkan do'a si fulan tetanggaku...
baru minggu lalu dia bercerita sangat ingin memiliki motor..
dan...
tadi pagi aku melihat fulan mengendarai motor barunya...
ENGKAU sungguh tidak adil...



JELATANG 


Salam Penuh Cinta Untuk Semua PeCinta-Nya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar