Yang tidak pernah sejeda pun
membaringkan raga pada empuknya tilam
Wahai kekasih yang kini telah meninggalkan dunia,
Ku tau perut mu tak pernah kenyang
dengan pulut lembut roti gandum
Duhai, yang lebih memilih tikar sebagai alas pembaringan
Duhai, yang tidak pernah terlelap sepanjang malam
karena takut sentuhan neraka Sa’ir
(Siti Aishah ra)
Wa lam tazal ummuhû tarâ anwâ’an min fakhrihî wa fadhlihî,
ilâ nihâyati tamâmi hamlih
Falammâsy-tadda bihâth-thalqu bi-idzni rabbil khalqi,
wadha’atil habîba shallallâhu ‘alaihi wa sallama sâjidan syâkiran hâmidan ka-annahul badru fî tamâmih
(Dan sang ibunda tiada henti melihat bermacam tanda kemegahan dan keistimewaan sang janin,
hingga sempurnalah masa kandungannya.
Maka ketika sang bunda telah merasa kesakitan,
dengan izin Tuhan, Sang Pencipta makhluk, lahirlah KEKASIH ALLAH, Muhammad SAW,
dalam keadaan sujud, bersyukur, dan memuji,
dengan wajah yang sempurna, laksana purnama).
(maulid) Betapa beruntung orang-orang yang mencintainya dengan cara apa pun,,
Dialah sosok yang sempurna makna dan bentuknya,,,
yang kemudian dipilih menjadi kekasih Sang Penghembus Angin Sepoi...
Pengungkapan kebaikannya terjaga dari kemusyrikan, ,,
maka mutiara keindahannya tak terbagi....
Tinggalkanlah apa yang dikatakan kaum Nasrani tentang nabinya,,,
dan pujilah ia (Rasulullah) semaumu asal masih dalam batasan hukum itu....
Maka nisbatkanlah kemuliaan dan keagungan apa pun yang kau kehendaki kepadanya...
Maka nisbatkanlah kemuliaan dan keagungan apa pun yang kau kehendaki kepadanya...
(Imam Bushairi)
JELATANG
Salam Penuh Cinta Untuk Semua PeCinta-Nya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar