يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ أَطِيعُواْ اللّهَ وَأَطِيعُواْ الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنكُمْ فَإِن تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللّهِ وَالرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلاً 

“Hai orang-orang yang beriman taatilah Allah dan taatilah rasul serta ulil amri di antara kalian. Kemudian apabila kalian berselisih tentang suatu perkara maka kembalikanlah kepada Allah (al-Qur’an) dan rasul (As Sunah) jika kalian beriman kepada Allah dan hari akhir. Hal itu lebih baik untuk kalian dan lebih bagus hasilnya.”

(QS. An Nisaa’ [4]: 59)

Sabtu, 05 Juni 2010

HARUSKAH KAMI MENJADI......



haruskah kami menjadi...


bagian dari peristiwa ini...
bukankah seharusnya kami bermain...
belajar...
membaca...berhitung...
tertawa gembira lepas berlari-lari ditengah taman...
bukan berlari melesat menghindari letupan-letupan...

 
dimana bola yang harus kami kejar...
kami hanya mendapatkan butiran-butiran peluru disini...
kami ingin bermain perang-perangan..
tapi sambil tertawa...berlari kegirangan...
bukan menyelamatkan diri dengan ketakutan...
mana senjata plastik mainan??..
kenapa kami mendapatkan alat pembunuh dari besi???...

ini terlalu berat...
kami tak mampu mengangkatnya...
kami juga takut memakainya...
tapi kami harus...
membunuh...
atau mati dibunuh...



ya...kami adalah tentara kecil...
kami hanya berpura-pura tak menyadarinya...
terpaksa harus membuat orang tua kami bangga...
berjalan melangkah maju tanpa rasa takut...
agar kami terlihat hebat....


seandainya kalian mengerti...
akan ketakutan yang setiap detik menghantui...
kami hanya berusaha bertahan....
agar satu menit yang akan datang kami masih hidup...
masih bisa berdiri...
disini...melihat airmata ibu kami...
melihat setiap darah yang tercecer dari tubuh kami...
melihat nyawa demi nyawa teman kami yang pergi...


                                                                                                                                                                                      kami hanya berdo'a...hari demi hari...
agar sekiranya para orang tua berhenti bermain
...biarkan kami yang menggantikan...
kami saja yang menunjukan permainan...
menunjukan rasa cinta...
yang tak dimiliki oleh bapak- ibu kami....



jangan bunuh kami lebih banyak lagi...
jangan gunakan kami lebih kejam lagi...
kami hanya ingin bermain...
seperti layaknya anak-anak seumur kami pada umumnya...



tidak kah kalian dengar teriakan kami...
kami bukan sedang gembira....
kami menangis...
ketakutan...
bukan tertawa ceria....
tolong dengarkan bisikan lirih kami...
TOLONG HENTIKAN PERANG INI....



JELATANG 



Salam Penuh Cinta Untuk Semua PeCinta-Nya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar