يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ أَطِيعُواْ اللّهَ وَأَطِيعُواْ الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنكُمْ فَإِن تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللّهِ وَالرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلاً 

“Hai orang-orang yang beriman taatilah Allah dan taatilah rasul serta ulil amri di antara kalian. Kemudian apabila kalian berselisih tentang suatu perkara maka kembalikanlah kepada Allah (al-Qur’an) dan rasul (As Sunah) jika kalian beriman kepada Allah dan hari akhir. Hal itu lebih baik untuk kalian dan lebih bagus hasilnya.”

(QS. An Nisaa’ [4]: 59)

Rabu, 05 Januari 2011

GEJOLAK PEPERANGAN SANUBARI

Duhai PENCIPTA yang memiliki segala Rasa...
Ampuni lah Hamba tolol Mu ini...
yang sedang besar rasa ingin memperkosa Dunia..


aku telah susah payah meninggalkan busana srigala ini..
tapi muncul lagi...
sudah ku coba kebiri babi-babi yang kerakusan dalam diri..


monyet-monyet yang menari dengan segala bentuk tingkah polah...
telah ku usir dari dalam diri..

duuuh...TUHAN ku...
entah mengapa???
mereka selalu saja datang lagi


terlahir lagi generasi  hewan baru dalam diri hamba ini?
mereka senantiasa bereinkarnasi...
 

generasi  srigala-srigala yang penuh arogansi
bertaring .. yang penuh iri hati,benci,murka..
dan tanpa kusadari telah mencakar diriku sendiri.. 


generasi babi-babi  serakah ..
yang selalu saja menjarah dan mencuri..

selalu berfikir untuk kenyangkan nafsu diri..

generasi monyet-monyet lincah berkilah..
melompat sana-sini...
tak ada yang di pegang pasti..
yang menari-nari dengan topeng monyet hipokritas..


duuuuh....TUHAN...ampuni lah aku...
 




Kalaulah tiada ENGKAU tumbuhkan pohon kesadaran,
di dalam jiwaku yang gersang..
hrmmm...tak tahu lagi aku akan berbuat apa..



kalau saja tak kau tegur aku...
sehingga aku terhentak dan KAU paksa menyadari...

bahwa ENGKAU-lah satu-satunya Yang Maha Mendidik dan Membimbing hamba
dalam menterjemahkan makna cintaMU...

yang membuatku dapat bertahan dalam hidup...
meski terkadang aku jalani peran palsu..
dengan hiruk-pikuk baik buruk pentas kehidupan ini,,,
tentulah hamba telah lama hendak minta izin turun panggung

aku penat TUHAN...
tapi aku merasa malu...

saat mengingat...entah berapakali hamba ledakkan bom dosa..
berulang-ulang...
tapi ENGKAU senantiasa menyiram ku dengan hujan nikmat dan rahmat..
yang tiada dapat terkira...
duh RAJA ku..
Wahai...Yang RidhoNya senantiasa mendahului murka-Nya..

ampunilah hambaMu yang selalu sok merasa suci ini,,,


JELATANG 

Salam Penuh Cinta Untuk Semua PeCinta-Nya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar