yaa Tuhan ku air mata ini kembali sering berjatuhan...
Kepahitan ini kembali kurasakan...
yaa Rabbi..kalau saja bukan diri-Mu yang ku kenal...
aku tidak akan pernah mampu tersenyum seperti saat ini ...
Sakit ini kurasakan kembali...
Luka ini seakan setia menemani..
Yaa Rabbi..
andai bukan diri-Mu yg menyembuhkan...
aku yakin..tiada dokter atau tabib yang mampu menyelamatkan...
Aku sayang pada-Mu ya..Rabb...
Tapi..masih saja aku mengeluh akan dukaku...
Aku rindu pada-Mu ya..Rabb...Tapi..masih saja aku takut..Kau marah padaku
Jangan biarkan aku seorang diri yaa Rabb...
Karena ku takut berjalan sendiri di sini...
Jangan tinggalkan aku sendiri yaa Rabb...
Karena ku takut tak bisa kembali..
رَبِّ لا تَذَرْنى فَرْداً وَأَنْتَ خيْرُ الوارِثينَ
“Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris Yang Paling Baik” (QS. Al-Anbiya’ Ayat 89)
rasa ini seperti mencekam ku..
hati ku tak bisa tersenyum..
aku takut iblis membuatku kufur...
رَبِّ لا تَذَرْنى فَرْداً وَأَنْتَ خيْرُ الوارِثينَ
“Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris Yang Paling Baik” (QS. Al-Anbiya’ Ayat 89)
jangan biarkan diriku larut dalam kesendirian dan kesepian..
jangan biarkan aku terpuruk di dalam ketakutan...
laa hawla walla quwwata illa billa hil aliyul azim....
JELATANG
Salam Penuh Cinta Untuk Semua PeCinta-Nya
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ أَطِيعُواْ اللّهَ وَأَطِيعُواْ الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنكُمْ فَإِن تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللّهِ وَالرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلاً
“Hai orang-orang yang beriman taatilah Allah dan taatilah rasul serta ulil amri di antara kalian. Kemudian apabila kalian berselisih tentang suatu perkara maka kembalikanlah kepada Allah (al-Qur’an) dan rasul (As Sunah) jika kalian beriman kepada Allah dan hari akhir. Hal itu lebih baik untuk kalian dan lebih bagus hasilnya.”
(QS. An Nisaa’ [4]: 59)